Oleh : Unik Susanti
Aku mulai tertatih menjalani setiap jengkal hidup ini
Setiap inci hidupku kini semakin berat
Setiap incinya ada luka yang terus menyayat perih
Lalu kini apa yang harus aku lakukan?
Pergikah?
Ikhlas dengan semua luka yang kau toreh?
Membiarkannya mengering sampai tak tau kapan?
Entahlaaah..
Baru kusadari, pribadi yang kukagumi ternyata tak lebih dari seorang pecundang yang siap turunkan senjata dan mencari perlindungan sendiri
Pribadi yang kuhormati ternyata tak lebih dari seorang pengecut yang siap melimpahkan semua kesalahan pada orang lain
Pribadi yang kuanggap luhur ternyata tak lebih dari pemburu kelaparan yang mencari mangsa untuk memuaskan rasa lapar yang menderamu
Noda luka ini tak akan pernah hilang, noda luka ini akan tetap ada hingga nantinya berkarat dan meninggalkan goresan perih yang semakin hitam
Berharapkah kau aku ikhlas dan mendoakanmu bahagia??
Salah!!!
Aku memang selalu mendoakanmu, tapi bukan untuk kebahagiaanmu
Kelak kau akan rasakan luka yang lebih dari ini
Jahatkah aku?
Kejamkah aku?
Tanyakan pada hatimu
Tanyakan pada jiwamu
Sekejam apa yang kamu lakukan padaku
Pernah berpikir bagaimana aku setelah kau campakkan??
Pernah berpikir bagaimana sakit yang aku rasakan?
Pernah berpikir gilanya aku setelah kau membuangku?
Kau tau bagaimana aku dihujat orang?
Kau tau bagaimana aku dicela orang?
Kau tau bagaimana aku dihina orang?
Kau tau bagaimana aku berjuang disini untuk bisa kembali seperti aku yang dulu?
Kau yang merubahku menjadi manusia dengan dendam, manusia dengan amarah
Tapi disana tanpa beban kau umbar semua kemesraanmu, kau pamerkan senyum licikmu, kau bagi cerita indahmu tanpa ada rasa bersalah
Ternyata aku tak punya pilihan lain selain diam!!!!
Aku mulai tertatih menjalani setiap jengkal hidup ini
Setiap inci hidupku kini semakin berat
Setiap incinya ada luka yang terus menyayat perih
Lalu kini apa yang harus aku lakukan?
Pergikah?
Ikhlas dengan semua luka yang kau toreh?
Membiarkannya mengering sampai tak tau kapan?
Entahlaaah..
Baru kusadari, pribadi yang kukagumi ternyata tak lebih dari seorang pecundang yang siap turunkan senjata dan mencari perlindungan sendiri
Pribadi yang kuhormati ternyata tak lebih dari seorang pengecut yang siap melimpahkan semua kesalahan pada orang lain
Pribadi yang kuanggap luhur ternyata tak lebih dari pemburu kelaparan yang mencari mangsa untuk memuaskan rasa lapar yang menderamu
Noda luka ini tak akan pernah hilang, noda luka ini akan tetap ada hingga nantinya berkarat dan meninggalkan goresan perih yang semakin hitam
Berharapkah kau aku ikhlas dan mendoakanmu bahagia??
Salah!!!
Aku memang selalu mendoakanmu, tapi bukan untuk kebahagiaanmu
Kelak kau akan rasakan luka yang lebih dari ini
Jahatkah aku?
Kejamkah aku?
Tanyakan pada hatimu
Tanyakan pada jiwamu
Sekejam apa yang kamu lakukan padaku
Pernah berpikir bagaimana aku setelah kau campakkan??
Pernah berpikir bagaimana sakit yang aku rasakan?
Pernah berpikir gilanya aku setelah kau membuangku?
Kau tau bagaimana aku dihujat orang?
Kau tau bagaimana aku dicela orang?
Kau tau bagaimana aku dihina orang?
Kau tau bagaimana aku berjuang disini untuk bisa kembali seperti aku yang dulu?
Kau yang merubahku menjadi manusia dengan dendam, manusia dengan amarah
Tapi disana tanpa beban kau umbar semua kemesraanmu, kau pamerkan senyum licikmu, kau bagi cerita indahmu tanpa ada rasa bersalah
Ternyata aku tak punya pilihan lain selain diam!!!!