Minggu, 29 Maret 2015

Kandas!!

Oleh : Unik Susanti

Aku mulai tertatih menjalani setiap jengkal hidup ini
Setiap inci hidupku kini semakin berat
Setiap incinya ada luka yang terus menyayat perih
Lalu kini apa yang harus aku lakukan?

Pergikah?
Ikhlas dengan semua luka yang kau toreh?
Membiarkannya mengering sampai tak tau kapan?
Entahlaaah..

Baru kusadari, pribadi yang kukagumi ternyata tak lebih dari seorang pecundang yang siap turunkan senjata dan mencari perlindungan sendiri

Pribadi yang kuhormati ternyata tak lebih dari seorang pengecut yang siap melimpahkan semua kesalahan pada orang lain

Pribadi yang kuanggap luhur ternyata tak lebih dari pemburu kelaparan yang mencari mangsa untuk memuaskan rasa lapar yang menderamu

Noda luka ini tak akan pernah hilang, noda luka ini akan tetap ada hingga nantinya berkarat dan meninggalkan goresan perih yang semakin hitam

Berharapkah kau aku ikhlas dan mendoakanmu bahagia??
Salah!!!
Aku memang selalu mendoakanmu, tapi bukan untuk kebahagiaanmu
Kelak kau akan rasakan luka yang lebih dari ini

Jahatkah aku?
Kejamkah aku?
Tanyakan pada hatimu
Tanyakan pada jiwamu
Sekejam apa yang kamu lakukan padaku

Pernah berpikir bagaimana aku setelah kau campakkan??
Pernah berpikir bagaimana sakit yang aku rasakan?
Pernah berpikir gilanya aku setelah kau membuangku?

Kau tau bagaimana aku dihujat orang?
Kau tau bagaimana aku dicela orang?
Kau tau bagaimana aku dihina orang?
Kau tau bagaimana aku berjuang disini untuk bisa kembali seperti aku yang dulu?
Kau yang merubahku menjadi manusia dengan dendam, manusia dengan amarah

Tapi disana tanpa beban kau umbar semua kemesraanmu, kau pamerkan senyum licikmu, kau bagi cerita indahmu tanpa ada rasa bersalah

Ternyata aku tak punya pilihan lain selain diam!!!!

Remember..???

Oleh : Unik Susanti
  
Masih ingatkah ketika kamu selalu memintaku bersabar ketika aku tak sanggup bertahan lagi?

Masih ingatkah ketika kamu selalu mencoba menghiburku dan meyakinkanku ketika air mata ini mulai jatuh?

Masih ingatkah kamu ketika ada satu malam yang selalu membuatku menangis untukmu?

Masih ingatkah kamu berapa kali kita harus bersama dan berpisah lagi?

Masih ingatkah kamu ketika mengatakan tak akan pernah mengatakan kata berpisah padaku? Tak akan pernah memintaku untuk pergi? Memintaku selalu bertahan apapun yang terjadi?

Lalu apa kamu tau kenapa aku bertahan untukmu? Kamu tau kenapa aku menahankan semua sakit ini untukmu? Itu semua karena aku percaya padamu, aku yakin denganmu, aku mendengar kata-katamu..

Kamu tau bagaimana kisahku, perjalanan hidupku, kerasnya hidupku..
Aku tak pernah punya sosok yang menyayangiku, tak juga ada sosok yang aku sayang

Keluargaku? Orang tuaku? Kamu tau semua bagaimana kisah hidupku

Hanya kamu satu-satunya yang aku punya, hanya kamu satu-satunya yang aku miliki, itu kenapa aku curahkan semua sayangku untukmu..

Tapi kenapa kamu tega lakukan ini padaku? Salah apa aku dimatamu?
Ketika kamu tak ingin berada disampingku, kenapa engkau selalu memintaku bertahan? Ketika kamu akhirnya memintaku untuk pergi, mengapa kamu tak lakukan sejak dulu? Bahkan harus melibatkan orangtua untuk meyakinkanku agar kembali lagi ketika aku ingin berhenti dan pergi?
Kenapaaaaaa???????

Aku kacau!!!

Jumat, 20 Maret 2015

Elegi Cinta Fatamorgana #Bagian I

Oleh : Unik Susanti

"Mata ini semakin sembab saja," lirihku didepan cermin. Yah, kejadian semalam masih menyisakan luka begitu mendalam buatku. Ketika aku harus bertemu denganmu dan wanita itu, lalu kau katakan semua harus berakhir. Ketika tanpa beban dan dosa, kau katakan semua harus diakhiri dan aku harus menjauh darimu.

Aku bagai tak mengenal sosok di depanku kala itu. Aku bahkan tak tak tau apakah itu sosok orang yang aku sayang setahun belakangan ini. Aku hanya bisa melihat tatapan kosong dimatamu, tatapan tanpa mampu memandang mataku walau sebentar saja.

Kenangan itu bergulir jauh kembali ke Januari 2013. Jauh disaat aku pertama kali mengenalmu.

"Suka barcelona ya dek?" Sapamu ketika melihat ada kalung barcelona melingkar di leherku. Aku mencari arah suara itu dan menemukanmu tegak berdiri di sudut ruangan wartawan dengan senyum indahmu. Ada perasaan yang berbeda saat itu juga yang kurasakan, tapi aku tak tau apa. Dengan spontan aku hanya tersenyum dan menjawab "Iya bang".

Dan ternyata dari pertemuan itulah semuanya berawal. Ketika akhirnya kita saling bertukar Pin BB dan selalu berkomunikasi setiap waktu. Hingga akhirnya aku sadar perasaan yang awalnya aku tak tau apa itu bisa aku terjemahkan. Ternyata ini perasaaan cinta, perasaan yang selalu mampu membuatku tenang ketika bersamamu, perasaan indah ketika hanya melihat foto di kontak BBM kamu, perasaan yang bisa menjungkirbalikkan aku ketika kamu terlambat membalas bbm. Aku mulai sadar ternyata aku mencintaimu.

Ketika perasaan ini semakin kuat untukmu, aku baru sadar jika ternyata kamu tak sendiri dan sudah milik orang lain.

"Adek makin dekat aja sama si A abang lihat," sapa rekan seprofesi pagi itu.
Namun aku hanya tersenyum. "Biasa aja kok bang," jawabku malu.

"Dia udah punya cewek lho dek, abang mau ngasih tau aja sih," lanjutnya.

Seketika duniaku gelap, badan ini kian limbung mencari penopang. "Serius bang? Kok dia g pernah bilang ya," gumamku perih.

To be Continued..